Gemaksi

Gemaksi
Selamat Datang di Portal Berita Gemaksi

Katekese : Spritualitas kristiani adalah spritualitas Tritunggal Maha Kudus yang berpusat pada Kristus

Katekese :


Jika kita mendengar kata  ’ spritualitas ’, kita dibawa pada suatu kenyataan bahwa di dalam hidup, manusia selalu mencari sesuatu di atas dirinya sebagai manusia.

Hal ini disebabkan karena kita manusia tidak hanya terdiri dari tubuh saja, melainkan juga jiwa spritual, sehingga kita selalu memiliki kecenderungan untuk menemukan jati diri kita dengan mengenali Sang pencipta.

Seperti halnya ikan salmon yang mengembara ribuan kilometer dalam hidupnya untuk kembali ke tempat ia dilahirkan dan mati di tempat asalnya tersebut ;
Demikian juga halnya kita manusia. Sudah selayaknya kita yang diciptakan lebih sempurna, bahwa kita berasal dari Tuhan dan suatu saat akan kembali kepada Tuhan.  Maka di dalam hidup, kita akan berusaha untuk mengenal diri sendiri dan Tuhan, dan disinilah spritualitas berperan dalam kehidupan kita.

Sebagai umat kristiani, kita percaya bahwa Tuhan telah menyatakan diri-Nya di dalam diri Yesus Kristus oleh Kuasa Roh Kudus-Nya. Oleh karena itu, spritualitas Kristiani bersumber pada Allah Tritunggal Maha Kudus, yang berpusat pada Kristus. Karena hanya di dalam nama Kristus kita diselamatkan (Kis 4:12).

Allah Bapa telah menciptakan kita sesuai gambaran-Nya dan menginginkan kita selalu tinggal di dalam Kasih-Nya yang tak terhingga sebagaimana yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus dengan wafat dan kebangkitan-Nya untuk menghapus dosa-dosa kita (1 Yoh 4:10). Oleh Kristus kita diangkat menjadi anak-anak Allah (Rom 8:15). dan dipersatukan dengan Tuhan sendiri; Allah Bapa, Putera, dan Roh kudus.

Jadi komuni  atau persatuan kudus kita dengan Allah adalah tujuan hidup kita. Sekarang pertanyaannya adalah : apakah jika kita percaya kepada Tuhan, otomatis kita pasti bersatu dengan Dia ??
Pertama-tama kita harus terlebih dahulu menyadari, bahwa persatuan dengan Tuhan yang membawa kita pada keselamatan adalah suatu karunia ; itu adalah pemberian, bukan karena usaha manusia (Ef 2:8). Karunia keselamatan tersebut diberikan oleh Kristus melalui wafatnya di salib, kebangkitan-Nya dan Kenaikan-Nya ke surga. Misteri inilah yang sampai sekarang selalu dihadirkan kembali oleh Gereja Katolik, melalui sakramen , terutama Sakramen Ekaristi, di mana kita dipersatukan dengan Tubuh dan Darah Kristus, Jiwa dan Keilahian-Nya.

Persatuan melalui Komuni Kudus adalah cara yang dipilih Allah untuk mengangkat kita menjadi serupa dengan Dia. Untuk maksud persatuan kudus inilah, Kristus mendirikan Gereja Katolik untuk melanjutkan karya keselamatan-Nya kepada dunia sampai kepada akhir zaman.

Dalam hal persatuan dengan Tuhan melalui misteri keselamatan ini, iman mengambil peran penting. Iman disini bukan berarti kepercayaan subjektif bahwa kita diampuni sehingga tidak perlu lagi melakukan sesuatu sebagai konsekuensinya, melainkan Iman yang Objektif , yang diawali dengan pertobatan sejati dan diikuti dengan proses memperbaiki diri. Dalam hal ini, iman yang dimaksud adalah ketaatan iman (Rom 16:26 ; 1:5) yang diberikan kepada Allah yaitu dengan cara mempersembahkan ketaatan kita secara penuh.

Kebenaran yang dinyatakan Kristus dilanjutkan oleh Gereja-Nya, sehingga ketaatan total kepada Tuhan membawa kita kepada ketaatan kepada Gereja. Taat tidak saja mencakup taat kepada Firman Tuhan yang tertera dalam Kitab Suci, tetapi juga kepada Gereja-Nya, karena keduanya sejalan dan tak dapat dipisahkan.
Share this post :

Post a Comment

Like FansPage Kami

Statistik Blog

 
Support : Richardo Nelson | DownloadRPP | GEMAKSI
Copyright © 2015. Gerakan Pemuda Katolik Indonesia - All Rights Reserved
Template by GEMAKSI Modified by Gemaksi
Proudly powered by Blogger